Cinta Seorang Ayah

Cinta Seorang Ayah

Karya : Kentshi Kenedy

Suatu hari di Taman, ada seorang Ayah yang sedang duduk di salah satu kursi yang berada di taman itu bersama seorang anak laki-lakinya sambil melihat pemandangan di taman itu, dan menikmati angin yang mengipasi wajah mereka, dari raut wajah ayah itu ia terlihat sangat bahagia, jarang sekali ia bisa berduaan bersama anaknya itu dan menikmati pemandangan yang indah dan menyejukkan hati seperti sekarang ini.

Beberapa menit kemudian Ayah itu bertanya kepada anak laki-lakinya "itu apa?" sambil menunjuk sekumpulan burung, anak laki-laki itu pun menjawab "itu burung merpati yah". Tak lama ayah nya bertanya lagi "yang warna putih itu apa?" anak laki-lakinya pun menjawab dengan sedikit kesal "itu juga merpati ayah!".

Kemudian ayahnya bertanya lagi kepada anak laki-lakinya "lalu, yang terbang itu apa?" dengan sedikit membentak karena sedang kesal anak laki-lakinya itu pun menjawab "apa ayah tidak mendengar?, itu merpati ayah, merpati, sudah kubilang kan!", bukannya menjawab ayahnya malah kembali bertanya "kalau begitu, yang sedang di air itu apa?" sambil menunjuk burung yang sedang bermain air di danau tepi taman, anak laki-lakinya itu pun menjawab dengan nada lebih keras "sudah berapa kali kubilang, itu merpati!, itu merpati!, dan itu juga merpati, semuanya merpati, apa ayah sudah pikun?" sambil menunjuk beberapa burung merpati yang berada di Taman itu.

Sambil meneteskan air matanya dan sedikit terisak, Ayah itu pun kembali bersuara "Dulu saat kamu masih 3 tahun, aku memangkumu di kursi taman ini" sambil menunjuk kursi yang sedang mereka berdua duduki, ayah laki-laki itu pun kembali bersuara "Dan kamu bertanya kepadaku, dengan pertanyaan yang sama sebanyak 27 kali, dan aku pun menjawabnya juga sebanyak 27 kali, tetapi sekarang aku baru bertanya kepadamu sebanyak 4 kali dan kamu malah membentak aku sebanyak 2 kali".
Anak laki-laki itu pun terdiam dan seketika ikut menangis kemudian ia memeluk ayahnya dan meminta maaf.

Pernahkah kalian berpikir seberapa sayangnya orang tua kepada anaknya, dan tetap sabar dalam mendidik dan mengajarkan anaknya, seberat apapun yang telah kita lalui lebih berat lagi orang tua kita yang melalui setiap masalah dengan semangat, demi anaknya. Pernahkah kalian berpikir seberapa besar cinta seorang orang tua?, sesungguhnya tidak ada orang tua yang tidak menyayangi anaknya, bahkan cinta orang tua tidak dapat diukur, karena cintanya lebih luas dan lebih dalam dari pada samudra, dengan itu maka kita harus menyayangi dan mencintai orangtua kita dengan sepenuh dan segenap hati atas semua yang telah dilakukan untuk kita, anaknya.